Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana cara perusahaan makanan dan minuman memastikan produk mereka lezat dan menarik? Jawabannya terletak pada sebuah proses yang disebut “studi profil sensori”. Dalam studi ini, para ahli pengecap profesional yang disebut “panelis” memberikan penilaian terperinci mengenai rasa, aroma, tekstur, dan aspek sensori lainnya dari berbagai produk.

Agar data yang diperoleh akurat, para panelis biasanya diminta untuk mengulangi penilaian mereka beberapa kali, yang disebut “replikasi”. Semakin banyak replikasi, semakin konsisten dan terpercaya hasilnya, bukan? Namun, sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa terlalu banyak replikasi justru tidak terlalu diperlukan.
Peneliti dari Universitas Bourgogne Franche-Comté, Prancis, menganalisis data dari lebih dari 300 studi profil sensori yang melibatkan ribuan panelis dan produk. Mereka membandingkan hasil statistik antara data yang hanya menggunakan penilaian pertama dengan data yang menggunakan dua atau tiga replikasi (1,2). Hasilnya cukup mengejutkan!
Ternyata, penambahan replikasi kedua hanya sedikit meningkatkan kemampuan untuk membedakan antar produk. Bahkan, replikasi ketiga hampir tidak memberikan manfaat tambahan sama sekali! Peneliti juga menemukan bahwa visualisasi multidimensi yang disebut “pemetaan produk” sangat mirip antara satu dan dua replikasi. Pemetaan produk ini membantu interpretasi sensori secara visual.
Jadi, apakah replikasi benar-benar tidak diperlukan? Tidak juga. Replikasi tetap penting untuk menguji konsistensi para panelis. Namun, penelitian Peltier dkk (1) menunjukkan bahwa satu replikasi saja sudah cukup untuk memberikan gambaran akurat tentang profil sensori produk, terutama jika panel sudah terlatih dengan baik.
Kesimpulannya, terlalu banyak replikasi dalam studi profil sensori tidak selalu lebih baik. Satu atau dua replikasi sudah cukup untuk memperoleh data yang akurat dan terpercaya, selama panelis dilatih dengan benar. Dengan demikian, perusahaan dapat menghemat waktu dan biaya dalam proses pengembangan produk baru.
Jadi, lain kali Anda menikmati makanan atau minuman favorit, ingatlah bahwa di balik kelezatannya, ada proses cermat yang melibatkan para ahli pengecap profesional. Mereka memastikan setiap gigitan dan tegukan memberikan pengalaman sensori yang nikmat untuk Anda rasakan!
Referensi:
- Peltier, C., Mammasse, N., Visalli, M., Cordelle, S., & Schlich, P. (2018). Do we need to replicate in sensory profiling studies?. Food quality and preference, 63, 129-134.
- Moskowitz, H., Munoz, A., & Gacula, M. (2008). Replication in sensory and consumer testing. Viewpoints and Controversies in Sensory Science and Consumer Product Testing, 299-302.
Hi, this is a comment.
To get started with moderating, editing, and deleting comments, please visit the Comments screen in the dashboard.
Commenter avatars come from Gravatar.